Selamat Datang Diwebsite Paroki St.Simon Petrus Compang Uskup Labuan Bajo Lakukan Kunjungan Resmi Pertama ke Paroki Compang, Disambut Meriah dengan Adat Manggarai

Uskup Labuan Bajo Lakukan Kunjungan Resmi Pertama ke Paroki Compang, Disambut Meriah dengan Adat Manggarai

0

 Penyambutan yang mulai uskup Labuan Bajo Mgr.Maksimus Regus oleh umat Paroki St.Simon Petrus Compang, foto oleh Marianus Hamse Minggu, (01/06/2025).

Compang, WARTASSP.ID – Uskup Labuan Bajo, Yang Mulia Mgr. Maksimus Regus, melakukan kunjungan resmi pertamanya ke Paroki Santo Simon Petrus Compang pada Minggu, 01 Juni 2025. Kedatangan Bapa Uskup didampingi oleh Romo Martinus Tolen dan disambut penuh sukacita oleh umat setempat.


Penyambutan Bapa uskup Maksimus dilakukan secara adat Manggarai dan berlangsung didua tempat, Pertama di wilayah Stasi Loha, penyambutan diawali dengan prosesi tuak suru dan pengalungan dipandu oleh umat komonitas stasi Loha. Berlanjut menuju ke Gereja Paroki St.Simon Petrus Compang, disambut dengan acara ronda, manuk kapu dan ting ndi. 


Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan adat terhadap pemimpin Gereja yang untuk pertama kalinya hadir secara resmi di wilayah Paroki Compang.


Setelah prosesi adat, acara dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi Kudus yang dipimpin langsung oleh Mgr. Maksimus Regus. Adapun Umat Paroki Compang hadir dalam jumlah besar dan mengikuti misa dengan penuh antusias.


Dalam homilinya, Bapa Uskup Maksimus menekankan pentingnya kesatuan dan kebersamaan dalam hidup menggereja. Ia mengingatkan bahwa sebagai umat Katolik, hidup beriman adalah perjalanan bersama menuju keselamatan.


"Bacaan hari ini berbicara tentang kesatuan dan kebersamaan dalam Gereja, dalam Yesus. Memang sulit membangun kesatuan dan kebersamaan, namun kita harus memeliharanya dalam tindakan dan tutur kata. Kita dipanggil untuk saling menyelamatkan, sebab kita adalah satu kawanan menuju keselamatan," ungkapnya.


Ia juga mengajak umat untuk tidak membandingkan kehidupan mereka dengan orang lain.


"Setiap orang memiliki kisah perjalanan yang berbeda. Maka, jangan bandingkan hidup kita dengan orang lain. Jadilah peziarah yang memiliki pengharapan, apapun situasi hidup kita." tandasnya.


Lebih lanjut, Uskup Maksimus menyentuh realitas kehidupan yang tidak terlepas dari kepahitan. 


"Kepahitan hidup adalah hal yang wajar. Namun, kita tetap harus bersukacita dan menjadi orang baik. Jangan kehilangan hati, sebab di sanalah tersimpan semua kebaikan. Dan jangan tertipu oleh kemewahan duniawi."tutupnya.


Kunjungan ini bukan sekadar kunjungan pastoral, melainkan juga menjadi simbol perhatian dan kasih seorang Gembala kepada umatnya. Momen ini diharapkan menjadi awal baru dalam membangun semangat kebersamaan dan memperdalam iman dalam terang kasih Kristus.


Writer|| Stanislaus Bandut|| Red

Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top