
COMPANG WARTASSPC.ID- Umat Katolik di Paroki St. Simon Petrus Compang merayakan Hari Raya Pentakosta dengan penuh sukacita. Perayaan Ekaristi yang menjadi puncak perayaan liturgi ini dihadiri ratusan umat dari berbagai lingkungan dan stasi, yang datang untuk bersama-sama mengenangkan turunnya Roh Kudus atas para rasul, peristiwa penting yang menandai lahirnya Gereja Katolik, Minggu, 08 Juni 2025.
Dalam homilinya, Romo Benediktus Denar menyoroti momentum penting dalam Gereja universal belakangan ini, yakni wafatnya Paus Fransiskus dan terpilihnya Paus baru. Ia menyampaikan sebuah refleksi menarik bahwa setelah dua peristiwa besar tersebut, terjadi lonjakan pencarian di Google dengan kata kunci “bagaimana caranya masuk Katolik.”
"Ini adalah tanda yang tidak bisa diabaikan. Ada semacam analisa yang menyatakan bahwa dua peristiwa besar itu membuat orang-orang semakin tertarik untuk mengenal dan bahkan masuk dalam Gereja Katolik," ungkapnya.
Romo Beni, kemudian mengajak umat untuk merenungkan pertanyaan mendasar, Apa yang membuat Gereja Katolik tetap hidup dan menarik sampai sekarang?
"Jawabannya sederhana namun mendalam, karena Gereja Katolik memiliki Roh Kudus," tegasnya.
Lebih lanjut, Romo Beni mengatakan bahwa kekuatan Gereja tidak bergantung pada siapa yang hadir atau memimpin, melainkan pada kehadiran Roh Kudus yang senantiasa menyertai.
"Orang bisa datang dan pergi, tetapi Roh Kudus akan tetap berdiri kokoh dan kuat," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa Roh Kudus memiliki daya yang mampu menyatukan segala perbedaan, baik itu budaya, bahasa, maupun latar belakang.
"Budaya apa pun, bahasa apa pun itu bisa bersatu karena Roh Kudus bekerja, "tambahnya.
Mengakhiri homilinya, Romo Beni mengajak seluruh umat untuk merenungkan peran penting Roh Kudus dalam kehidupan Gereja dan pribadi masing-masing. Ia menekankan bahwa keterbukaan hati terhadap Roh Kudus menjadi kunci utama agar Gereja tetap hidup dan berkembang di tengah tantangan zaman.
"Poin penting yang ingin saya sampaikan hari ini adalah apabila kita ingin agar Gereja tetap hidup, maka hati kita harus terbuka bagi kehadiran Roh Kudus. Pemimpin yang baik, anak-anak yang baik, umat yang hidup semuanya hanya mungkin kalau kita membuka diri dan menerima Roh Kudus,"tutupnya.
Writer|| Stanilaus Bandut|| Red