Selamat Datang Diwebsite Paroki St.Simon Petrus Compang Syukur Hasil Panen|| Cerita Liburan Pater Primus Jan

Syukur Hasil Panen|| Cerita Liburan Pater Primus Jan

0

 
Foto: Pater Primus Jan, SVD

WARTASSPC.ID- Saya baru saja tiba di tanah Misi Congo setelah selama sebulan ada di Tanah Airku Indonesia. Selama berada di sana, saya meluangkan waktu untuk melayani saudara-saudariku di Paroki St. Simon Petrus Compang, Keuskupan Ruteng. 


Berlibur sambil melayani. Memimpin misa syukur panen di beberapa Kelompok Basis Gerejani (KBG) seperti KBG Rembong, Compang 1, Noa 1, Palit 1, 2 dan Hatar Lewe merupakan salah satu pelayanan yang sangat special dan meaningful yang telah saya lakukan. 


Special? Yes, karena itulah pengalaman pertama yang pernah dialami selama liburan. 


Meaningful? Oui,  karena perayaan tersebut pasti sarat makna. 


  1. Misa syukur panen merupakan perayaan suka cita. Bersuka cita atas segala sesuatu yang telah dianugerahi Allah. Bersyukur berarti bersuka cita. Semakin bersyukur semakin bersuka cita. Semakin bersuka cita semakin mampu menerima dan mencintai realitas kehidupan ini serta semakin berpikir dan berprilaku  positif tentang diri sendiri dan Allah
  2. Perayaan syukur panen merupakan perayaan pengangkatan hati dan diri ke hadapan Allah. Serentak dengan itu, pengakuan kita akan kebergantungan kita kepadaNya. Tanpa kebergantungan itu, kita kehilangan hak untuk bersyukur dan ungkapan syukur itu meaningless. Semuanya tergantung Allah. Karena itu, bersyukur, c'est un devoir ( suatu keharusan), bukan pilihan. Semakin kita bersyukur semakin kita diberkati dan  ritme kehidupan kita semakin berarti bagi diri sendiri dan sesama.
  3. Perayaan syukur panen merupakan perayaan persatuan dan persaudaraan. Pertama, persatuan dengan alam (sawah, ladang dan segala isinya). Syukur hasil panen berarti mengakui keramahtamahan dan kemurahan hati serta cinta  alam terhadap kita. Hal tersebut kelihatan jelas dari hasil- hasil panen yang kita nikmati.  Karena itu kita sangat membutuhkan alam. Mereka adalah saudara dan saudari kita yg selalu menghidupkan kita. Untuk itu kita harus selalu mencintai mereka. Kedua, persatuan dengan sesama. Hasil panen yg kita terima, merupakan fruit dari kerja sama yang selalu digalang selama proses pengerjaan sawah- ladang kita seperti dodo ( gotong royong). Tidak ada kesuksesan tanpa kehadiran dan kontribusi sesama. Karena itu, hasil panen itu perlu dirayakan dan disyukuri bersama. Perayaan tersebut harus semakin memperkokoh roh persatuan dan persaudaraan di antara kita. Ketiga, persatuan dengan diri sendiri. Hasil panen  merupakan buah dari kemampuan, skill dan inteligensi yang dimiliki setiap orang yang diaplikasikannya dengan baik. Karena itu, perayaan syukur panen harus mendorong setiap orang untuk semakin menerima dan mencintai dirinya serta ada dan bersaudara dengan dirinya. 


Marilah kita MEMBUDAYAKAN RASA SYUKUR dalam kehidupan kita setiap hari.



Writer|| Pater Primus Jan, SVD
Redaksi|| Stano

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top